Jumat, 17 Maret 2017

Fungsi Dan Cara Penggunaan Peralatan Pengecatan

Spray Gun merupakan alat untuk menyemprotkan cat menggunakan udara bertekanan dari kompresor

Fungsi Dan Cara Penggunaan Peralatan Pengecatan

Apa itu pengecatan ...???

Pengecatan (painting)


             Pengecatan (painting) adalah suatu proses aplikasi cat dalam bentuk cair pada sebuah obyek, untuk membuat lapisan tipis yang kemudian, untuk membentuk lapisan yang keras atau lapisan cat. Jadi pengecatan mempunyai fungsi masing-masing tergantung dari tujuan dari pembuatan bahan cat yang digunakan, sebagai contoh cat primer dibuat oleh pabrik difungsikan khusus sebagai pelindung metal atau pelat, sedangkan cat warna dikhususkan untuk menambah nilai estetika. Tujuan lain dari pengecatan adalah warna cat untuk identitas suatu kendaraan, misal mobil polisi dan mobil ambulan mempunyai warna cat yaang khusus berbeda dengan mobil-mobil lainnya.

Bahan pengecatan merupakan salah satu faktor yang menentukan hasil pengecatan yang baik, antara lain :

1. Cat

    Cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), memberi warna pada dinding rumah, memberi warna pada kendaraan, bantuan pengemudi (marka jalan), dll.

2. Pigment

    Pigment adalah zat pewarna yang tidak bercampur dengan air, oli, atau solvent. Pigment tidak dapat melekat pada obyek lain, akan tetapi  pigment dapat melekat pada obyek lain apabila telah tercampur dengan resin dan komponen lain dalam bentuk cat.

3. Zat pengencer (Solvent/Thinner)

    “Solvent adalah suatu cairan yang dapat melarutkan resin dan memungkinkan pencampuran pigment dan resin dalam proses pembuatan cat.” (Herminanto Sofyan, tth: 41). Solvent dan thinner adalah sama-sama zat pengencer atau pelarut, bedanya dengan thinner adalah solvent digunakan ketika dalam pembuatan cat sedangkan thinner digunakan untuk menentukan tingkat kekentalan cat sebelum cat tersebut diaplikasikan. 

4. Additives

    “Terdiri dari bermacam-macam bahan kimia yang masing-masing mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda-beda, ditambahkan sesuai dengan keperluannya untuk melengkapi sifat-sifat ketahanan cat”. (Kir Haryana, 1997: 40). Beberapa fungsi aditives yang ditambahkan pada cat adalah menambah daya lentur, membantu penyebaran pigment, mencegah terjadinya buih pada saat penyemprotan, mencegah timbulnya kantong udara, dll.


Pengecatan Air Brush

                    Mengecat dengan teknik airbrush adalah cara pengecatan yang hampir sama dengan melukis yang tujuannya untuk memperoleh hasil akhir yang indah. Umumya, peralatan yang digunakan dalam teknik ini diantarnya adalah pompa dan tangki udara (kompresor), spray pen, dan kertas, serta selotip. Teknik pengecatan airbrush sudah ada sejak dulu. Penemuan pertama tahun 1878 dan penemuan teknik airbrus ke dua yaitu tahun 1893.

                    Temuan pertama, 1879: Dalam catatan sejarah seni lukis modern, airbrush baru berkembang pada akhir abad ke-19. Tahun 1879 dikenal sebagai tahun penemuan teknik melukis dengan memanfaatkan tekanan angin yang kini dikenal dengan airbrush. Alat yang digunakan untuk mentransfer cat ke media lukis awalnya disebut paint distributor.

                    Orang yang berjasa menemukan alat ini adalah Abner Peeler, seorang penemu professional yang sepanjang hidupnya melakukan berbagai percobaan. Kemudian Peeler menjual patennya kepada Lyberty Walkup dari perusahaan Walkup brothers pada bulan Agustus 1883. Ketika di Indianapolis dilakukan kovensi fotografi, paint distributor terjual sebanyak 63 unit pada 1883, Lyberty Walkup mendirikan sebuah pabrik yang dinamakan Airbrush Manufacturing Company di Rockford, Illinois.

                   Cara atau metode pengecatan airbrush hamper sama dengan pengecatan pada biasanya, yang membedakan hanyalah pada bagian penyemprotnya. Pada pengecatan airbrush menggunakan spray pena sebagai penyemprotnya, dan pengecatannya menggunakan teknik melukis.

Pengekruman (Chrom)

                   Chrome adalah salah satu teknik melapis logam menggunakan chromium sebagai pelapis ke permukaan logam yang hendak dilapis. Chrome adalah ungkapan populer dari Chromium yang merupakan salah satu senyawa kimia dengan symbol Cr yang memiliki nomor atom 24 (Cr24) . Chrome adalah logam tapi dalam  aplikasi penggunaannya  tidak efektif  dalam bentuk solid.Teknik pelapisan dasar chrome sangat bergantung pada pelapisan dasar. Untuk apilkasi decorative seperti melapis velg mobil/motor, tutup blok mesin, bumper, dan aksesoris lainnya, memerlukan pelapisan dasar menggunkan nikel plating, yakni melapis logam dengan bahan dasar nikel. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan permukaan yang halus dan mengkilap. Nikel plating saja tidak membuat permukaan logam yang dilapis mengkilap, akan tetapi masih tampak pucat dan kekuning-kuningan. Setelah dilapis dengan chrome barulah permukaan logam yang dilapis mengkilap dan bercahaya  seperti pada sebuah cermin.

                    Untuk aplikasi engineering seperti melapis silinder hidrolik, ring piston, mata bor, permukaan cetakan, tidak mesti dilapis nikel sebagai pelapisan dasar, cukup dengan memoles permukaan benda kerja sampai halus  dan mengkilap lalu dilapis dengan chrome. Pengekruman ada dua yaitu Chrom Plating dan Hard Chrom. Chrom  Perbedaan mendasar anatara chrome plating ( untuk decorative) dan hard chrome  ( untuk aplikasi engineering) adalah tebal lapisan dan konsentrasi larutan chrome. Hard chrome lapisannya lebih tebal dibandingkan chrome plating biasa.



Untuk lebih detail dan jelas lagi, silahkan download disini.

- Fungsi Dan Cara Penggunaan Peralatan Pengecatan.doc



Terima Kasih atas kunjungannya.



EmoticonEmoticon